Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

BERKAHNYA KEDATANGAN TAMU

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW karena perilaku suaminya. Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan. Namun ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu. Setelah beberapa waktu ... Rasulullah SAW pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini." Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah SAW. Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat.  Dia melakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya. Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami : قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج

Keduduka Hadits Ana madinatul ilmi

Hadis Madinatul 'Ilmi, (bahasa Arab:حدیث مدینة العلم) adalah hadis dari Nabi Muhammad saw  tentang Imam Ali as, yang menunjukkan posisi dan kedudukan Imam Ali as lebih tinggi dan lebih berilmu dari semua sahabat Nabi saw yang lain. Hadis ini juga sekaligus menunjukkan posisi Imam Ali as sebagai sumber rujukan dalam agama setelah Nabi Muhammad saw. Daftar isi [sembunyikan] 1Matan Hadis 2Derajat Kesahihan dan Kemutawatiran Hadis 3Perawi Hadis 4Ucapan Sebagian Ulama Ahlusunnah Mengenai Hadis Madinatul 'Ilmi 4.1Ganji Syafi'i 4.2Abu Sa'id Khalil 'Alai 4.3Ibnu Hajar Asqalani 5Pengakuan Sahabat akan Ketinggian Ilmu Imam Ali as 5.1Umar bin Khattab 5.2Aisyah 5.3Ibnu Abbas 5.4Abdullah bin Mas'ud 5.5Muawiyah 6Catatan Kaki 7Daftar Pustaka Matan Hadis Hadis Madinatul 'Ilmi memiliki banyak jalur periwayatan dan dengan teks redaksional yang sedikit berbeda. Di antaranya sebagai berikut: أنا مدينة العلم و عليّ بابها فمن اراد العلم فليأت الباب "Aku a

HUKUM BERDZIKIR DENGAN ALAT HITUNG (TASBIH)

Berdzikir Dengan Tasbih Untuk Mempermudah Hitungan Teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menghitung dengan jari dan bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil atau tasbih. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ “Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth). Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberpesan kepada kami (para sahabat wanita), يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَينَ، عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ، وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ، وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ “Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian la

MACAM-MACAM LAFADZ SALAM DALAM SHOLAT DAN HUKUMNYA

Lafadz Salam Dalam Sholat Mengucapkan salam dalam shalat merupakan salah satu rukun sholat yang harus dilakukan secara tertib atau berurutan. Sebagaimana yang kita ketahui, ibadah shalat yaitu ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Salam adalah penutup shalat. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ “Pembuka shalat adalah bersuci, yang mengharamkan dari perkara di luar shalat adalah ucapan takbir dan yang menghalalkan kembali adalah ucapan salam.” (HR. Tirmidzi no. 238 dan Ibnu Majah no. 276. Abu ‘Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan). Makna: Mengharamkannya: batas yang mengharamkan untuk melakukan kesibukan di luar shalat Menghalalkannya: batas yang menghalalkan untuk melakukan kesibukan di luar shalat Cara salam adalah dengan m

Sampainya Bacaan Al Qur'an Pada Mayit (Kitab Arruh)

Teks Arab Kitab Arruh Ibnu qayyim pada halaman 5 (kitab digital) : وقد ذكر عن جماعة من السلف أنهم أوصوا أن يقرأ عند قبورهم وقت الدفن قال عبد الحق يروى أن عبد الله بن عمر أمر أن يقرأ عند قبره سورة البقرة وممن رأى ذلك المعلى بن عبد الرحمن وكان الامام أحمد ينكر ذلك أولا حيث لم يبلغه فيه أثر ثم رجع عن ذلك   وقال الخلال في الجامع كتاب القراءة عند القبور اخبرنا العباس بن محمد الدورى حدثنا يحيى بن معين حدثنا مبشر الحلبى حدثني عبد الرحمن بن العلاء بن اللجلاج عن أبيه قال قال أبى إذا أنامت فضعنى في اللحد وقل بسم الله وعلى سنة رسول الله وسن على التراب سنا واقرأ عند رأسى بفاتحة البقرة فإنى سمعت عبد الله بن عمر يقول ذلك قال عباس الدورى سألت أحمد بن حنبل قلت تحفظ في القراءة على القبر شيئا فقال لا وسألت يحيى ابن معين فحدثنى بهذا الحديث   قال الخلال وأخبرني الحسن بن أحمد الوراق حدثنى على بن موسى الحداد وكان صدوقا قال كنت مع أحمد بن حنبل ومحمد بن قدامة الجوهرى في جنازة فلما دفن الميت جلس رجل ضرير يقرأ عند القبر فقال له أحمد يا هذا إن القراءة عند القبر بدعة فلما خرجنا من المقابر قال محمد بن قدامة لأحمد

kiyai irfan Bintang Tsurayya

Gambar
"Wabah (Tha’un), Penyakit/Virus ('Ahah) dan Bintang Tsurayya" ••••• Baginda Rosulillah Muhammad SAW bersabda : إِذَا ارْتَفَعَ النَّجْمُ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ  “Jika Bintang (Najm) naik, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. at-Thabrani) إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ “Jika Bintang (Najm) terbit pada pagi hari, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. Abu Daud) مَا طَلَعَ النَّجْمُ قَطُّ وَفِي الْأَرْضِ مِنَ العَاهَةِ شَيْئٌ إِلَّا رُفِعَ “Tidaklah terbit Bintang (Najm), sementara di bumi tengah dilanda penyakit/virus, melainkan (penyakit/virus) itu diangkat” (HR. Ahmad) Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab “Badzl al-Ma’un” nya menyatakan (Hal. 369) : وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف "Wabah (Tho'un) pada masa lalu, terjadi pada Musim Semi, setelah berakhirnya Musim Dingin. Wabah berakhi

Kapan Covid-19 Berakhir

📚 Bintang TSURAYYA Bukan Pertanda Berakhirnya Wabah COVID-19 Oleh: Syansanata Ra (Yeddi Aprian Syakh al-Athas) A'uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim, Bismillaahirrahmaanirrahiim, TSURAYYA - nama sekumpulan bintang yang mendadak populer dan diharapkan kemunculannya di pagi hari pada pekan pertama atau pekan kedua Bulan Mei 2020 ini. Bermula dari sebuah video yang disiarkan melalui channel YouTube Yayasan Al-Muafah pada tanggal 4 April 2020 dengan judul "Sampai Kapan Corona Berakhir? Rasulullah Menjawab COVID-19" dimana dalam video tersebut, KH. Rizqi Dzulqornain Al-Batawy, MA menyebutkan beberapa hadits Nabi saw dan penjelasannya dari beberapa kitab yang berkaitan dengan akhir suatu wabah. https://youtu.be/-TKfDMe-7Uw Dan kemudian disusul dengan video ulasannya yang disiarkan melalui channel india misteripedia pada tanggal 1 Mei 2020 dengan judul "Kabar Baik Bintang Tsurayya Muncul Tanda Wabah Corona Segera Berakhir Begini Penjelasannya". https://youtu.be/qvhBx