Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Nisfu sya'ban Amaliyah Warga NU

Beberapa hari lagi, umat Islam akan memasuki salah satu malam yang istimewa yakni malam pertengahan bulan Sya’ban (nishfu Sya’ban). Sedangkan pada tanggal 15 bulan Sya’ban merupakan hari bersejarah bagi umat Islam yang tidak boleh dilupakan, hari dimana diturunkannya perintah untuk memindahkan arab qiblat umat Islam dari Baitul Muqaddas yang berada di Palestina ke Masjidil Haram (Ka’bah) yang berada di Makkah. Peristiwa bersejarah ini terjadi pada tahun ke 8 Hijriyah.  DIANTARA KEISTIMEWAAN Menurut Imam Al-Syafi’I rahimahullah, malam nishfu Sya’ban merupakan malam yang istimewa karena do’a pada malam tersebut mustajab.  أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة “Sesungguhnga do’a dikabulkan pada 5 malam yaitu awal  bulan  Rajab, malam nishfu Sya’ban, malam ‘Idul Fitri, malam ‘idul Adlha dan malam Jum’at” Beberapa keterangan dari ulama menyebutkan bahwa malam nishfu Sya’ban merupakan malam yang paling utama setelah Laila

Antara wasiat dan waris

Hukum waris dalam syariat Islam diturunkan untuk menghapus sistem hukum waris dari tradisi Arab jahiliyah. Namun sebelum hukum waris diberlakukan, yang ditetapkan terlebih dahulu adalah hukum wasiat, yaitu harta diserahkan kepada mereka yang dikehendaki oleh si pemilik harta. Jadi di masa itu, siapa yang mendapat warisan dan siapa yang tidak menerima, semata-mata didasarkan pada selesai, suasana hati, keinginan atau kehendak dari pemilik harta ketika masih hidup. Maka sebelum seseorang meninggalkan dunia ini, diwajibkan atasnya untuk menentukan terlebih dahulu, siapa saja orang-orang yang nantinya berhak atas harta yang dimilikinya, sepeninggal dirinya. Berwasiat atau menetapkan siapa orang-orang yang berhak atas harta bila nanti wafat, awalnya merupakan kewajiban yang ditetapkan. Allah SWT telah tetapkan kewajiban berwasiat dalam beberapa firman-Nya, antara lain : ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺣَﻀَﺮَ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﺇِﻥْ ﺗَﺮَﻙَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﺍﻟْﻮَﺻِﻴَّﺔُ ﻟِﻠْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﻭَﺍﻷَﻗْﺮَﺑِﻴﻦ

Amalan dan Keutamaan dibulan sya'ban

SYA’BAN adalah bulan yang sangat mulia dan disebut bulan Rasulullah saw. Beliau selalu berpuasa pada bulan ini hingga datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Sya’ban adalah bulanku. Sesiapa berpuasa satu hari pada bulanku ini, surga adalah miliknya.” Diriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa ketika bulan Sya’ban tiba, Imam Ali Zainul Abidin as mengumpulkan para sahabat beliau seraya berkata kepada mereka, “Wahai sahabat-sahabatku, tahukah kalian bulan apa ini? Ini adalah bulan Sya’ban. Rasulullah saw selalu bersabda, ‘Sya’ban adalah bulanku.’ Maka, berpuasalah pada bulan ini demi kecintaan kalian kepada beliau dan untuk bertaqarrub kepada Tuhan kalian. Demi Allah yang jiwa Ali bin Husain berada di genggaman tangan-Nya, aku pernah mendengar ayahku, Husain bin Ali as berkata, ‘Aku pernah mendengar dari Amirul Mukminin as bahwa sesiapa berpuasa pada bulan Sya’ban demi kecintaannya kepada Rasulullah dan untuk bertaqarrub kepada Allah, niscaya Ia akan mencintanya, mendekatkannya kepada kem

KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN

MALAM NISFU SYA'BAN Hadits-hadits tentang keutamaan malam Nisfhu Sya’ban disebutkan dalam Musnad Ahmad, al-Mu’jam al-Kabir karya Imam ath-Thabrani dan Musnad al-Bazzar. ﻳَﻄَّﻠِﻊُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ ﻓَﻴَﻐْﻔِﺮُ ﻟِﺠَﻤِﻴﻊِ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺇِﻻ ﻟِﻤُﺸْﺮِﻙٍ ﺃَﻭْ ﻣُﺸَﺎﺣِﻦٍ “ Allah Swt memperhatikan para makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Ia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali musyrik dan orang yang bertengkar (belum berdamai)”. Dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah , no. 1144. Tabi’in Negeri Syam Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban.