Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Tangan pemandi jenazah Nempel dikemaluan Jenazah

Pada zaman Imam Malik, terdapat seorang wanita yang sangat buruk akhlaknya. Dia selalu tidur bersama lelaki dan tidak pernah menolak ajakan lelaki (pelacur). Sewaktu tiba pada hari kematiannya, ketika dia dimandikan oleh seorang wanita yang memang kerjanya memandikan mayat, tiba-tiba tangan si pemandi mayat itu terlekat pada kemaluan mayat wanita itu. Semua penduduk dan ulama' gempar akan hal itu. Mana tidaknya, tangan si pemandi mayat terlekat sehingga semua orang di situ mati akal untuk melepaskan tangannya dari mayat wanita tersebut. Terdapat 2 pilihan untuk menyelesaikan masalah itu. Pertama, memotong tangan wanita pemandi mayat tersebut dan kedua tanam kedua-dua wanita itu sekaligus. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta pendapat daripada Imam Malik. Imam Malik bukan sembarang orang yang memberi fatwa. Pernah ada satu ketika, Imam Malik mendapat 40 pertanyaan, tetapi yang dijawabnya hanyalah 5. Ini menunujukkan akan berhati-hatinya dan betapa sensitifnya beliau d

MASUK SURGA BUKAN KARENA AMAL

MASUK SURGA BUKAN KARENA AMAL سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ “Tepatlah kalian, mendekatlah, dan bergembiralah, karena sesungguhnya amal tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” Para shahabat bertanya: “Termasuk juga anda wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya, termasuk juga saya, kecuali jika Allah menganugerahkan ampunan dan rahmat kepadaku.” Takhrij Hadits Hadits di atas diriwayatkan dalam kitab berikut ini: Shahih al-Bukhari kitab ar-riqaq bab al-qashd wal-mudawamah ‘alal-’amal no. 6463, 6464, 6467. Shahih Muslim kitab shifat al-qiyamah wal-jannah wan-nar bab lan yadkhula ahadun al-jannah bi ‘amalihi no. 7289-7302. Sunan Ibn Majah kitab az-zuhd bab at-tawaqqi ‘alal-’amal no. 4201. Musnad Ahmad bab hadits Abu Hurairah no. 8233, 9830, 10011, 14944; bab hadits ‘Aisyah no. 24985, 26386 Matan Hadi

Antara Khotbah Jum'at dan Khutbah Dua Hari Raya

Sebenarnya dari segi rukun, tidak ada perbedaan antara khutbah hari raya dengan khutbah jumat. Rukun khutbah Jumat ada lima, yaitu: mengucap hamdalah, bershalawat kepada nabi Muhammad SAW, menyampaikan pesan atau wasiat Taqwa, membaca ayat Al-Quran dan berdoa mohon ampunan umat umat Islam. Namundari segi syarat, harus diakui bahwa khutbahdua hari rayamemang agak berbeda ketentuannya dengan khutbah Jumat. Kalau dilihat dari syaratnya, khutbahdua hari rayamemang lebih ringan dan lebih mudah dibandingkankhutbah Jumat. Para ulama telah menuliskan beberapa perbedaankedua jenis khutbah itudi dalam banyak kitab fiqih. Antjara lain yang kita kutip dari kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu jilid 2 halaman 1403 karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili. Berikut petikannya: 1. Khutbah Jumat dilakukan sebelum shalat Jumat dilaksanakan, sedangkan khutbahdua harirayadilakukan setelah shalat. Dalilnya adalah sebagai berikut: Dari Ibnu Umar ra berkata, "Sesungguhnya nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman (r

Doa setelah melahirkan

Tangisan pertama pada bayi anda merupakan kebahagian ketika anda melihat kehadirannya di dunia. Kehadiran bayi anda menambah kesempurnaan keluarga anda rasa syukur senantiasa anda panjatkan, sebagai seorang muslim ungkapan syukur anda dapat senantiasa panjatkan melalui rangkaian doa. Do’a merupakan rangkaian ungkapan perasaan baik berupa permohonan maupun rasa syukur yang telah anda dapatkan disertai dengan hati yang ikhlas. Berikut adalah beberapa doa yang dapat anda amalkan seusai persalinan : 1.    Doa selesai persalinan Sebagai seorang ibu yang berjuang untuk memberikan kehidupan bagi anak anda, terutama ketika mencoba untuk menghadirkan buah hati ke dunia. Perjuangan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuat anda bangga menjadi seorang wanita yang sempurna, adapun rasa syukur yang dapat anda ungkapakan selesai persalinan adalah dengan membaca doa dibawah ini sebanyak 3 atau 7 kali : اعيذه بالواحد الصمد من شر ذى حسد “U’iidzuhuu bil waahidis shomadi min syarri kulli dzii has