Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

anjuran sholawat hari jumat

Ulama pun menganjurkan umat Islam untuk menjadikan shalawat sebagai wirid dalam kesehariannya, sebagaimana Al Habib Muhammad al Habsyi menganjurkan kepada santri-santrinya untuk tidak kurang dari membaca 300 salawat Nabi SAW dalam sehari. Dan diantara waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak salawat ialah hari Jumat. Nabi Muhammad SAW bersabda أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً Artinya :  “Banyaklah bersalawat kepada ku (Nabi Muhammad SAW) di setiap hari Jum’at, karena Sesungguhnya salawat umat ku akan ditampakkan kepada ku di setiap hari Jum’at. Maka siapa orang yang paling banyak bersalawat kepada ku, kelak dialah yang paling dekat tempatnya dengan ku pada hari kiamat.”  Riwayat Imam Baihaqi dengan sanad yang baik. Imam Syafi’i (w. 204 H) dalam Musnadnya meriwayatkan hadits dari Shafwan bin Salim bahwas

WALI NIKAN DAN URUTANNYA

Keberadaan wali merupakan satu dari lima rukun nikah. Wali sendiri ialah sebutan untuk pihak lelaki dalam keluarga atau lainnya yang bertugas mengawasi keadaan atau kondisi seorang perempuan, khususnya dalam bab nikah. (Baca juga: Lima Rukun Nikah dan Penjelasannya) Definisi tersebut senada dengan pernyataan Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imam al-Syâfi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz IV, hal. 60:  الولاية في اللغة: تأتي بمعنى المحبة والنصرة. …والولاية في الشرع: هي تنفيذ القول على الغير، والإشراف على شؤونه “Perwalian secara bahasa bermakna cinta atau pertolongan…perwalian secara syariat ialah menyerahkan perkataan pada orang lain dan pengawasan atas keadaannya” Mengenai siapa saja yang diprioritaskan menjadi wali, Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb (Surabaya: Al-Hidayah, 2000), hal. 31, menjelaskannya sebagai berikut:  وأولى الولاة الأب ثم الجد أبو الأب ثم الأخ للأب والأم ثم الأخ للأب ثم ابن الأخ للأب والأم ثم ابن الأخ للأب ثم ا

jimat dengan kalimat toyyibah

Makhluk halus ini tidak hanya menyasar anak-anak. Mereka juga dapat mengganggu orang dewasa. Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa keluar malam sebagai permohonan kepada Allah untuk melindungi umatnya dari gangguan ular, binatang yang berkeliaran di waktu malam, dan makhluk halus yang mendiami suatu tempat. Lalu bagaimana dengan kalung, gelang, benang, dan benda lain yang dikenakan para orang tua kepada anak mereka agar terlindung dari marabahaya dan gangguan makhluk halus? Apakah kepercayaan semacam ini terbilang kategori syirik? Sebelum sampai sana, kita harus melihat terlebih dahulu apa itu syirik. Syirik adalah pengakuan segala sifat ketuhanan terhadap selain Allah. Sehingga selain Allah, dalam keyakinan yang bersangkutan, memiliki kekuatan setara dengan-Nya yang dapat memberikan manfaat dan mudharat kepada makhluk-Nya. Padahal tidak ada kekuatan selain Allah. Tidak ada satupun yang dapat memberikan manfaat dan mudharat sedikitpun kecuali Allah SWT. Adapun berlindung kepada Allah m

Kisah-Kisah Inspiratif

Sebelum kita membahas permasalahan yang ditanyakan, terlebih dahulu mari kita simak teladan dari orang-orang shalih terdahulu kepada kita, bagaimana mereka begitu tunduk kepada kebenaran dari manapun ia datangnya, dan seperti apapun rupa kebenaran itu. Berikut diantara riwayat-riwayat yang kami sarikan dari kitab Hilyah Aulia karangan Abu Nu’aim al Asfahani. Imam Abu Hanifah pada suatu hari melihat ada seorang anak kecil sedang bermain-main dengan tanah liat, beliau lantas menegur "Awas! nanti kamu jatuh." Anak kecil itu balik berkata, "Justru Anda yang harus berhati-hati, jangan sampai anda terjatuh (jatuh dalam kesalahan ketika berfatwa)! Sebab, kejatuhan seorang alim adalah bencana bagi alam." Imam Abu Hanifah tertegun mendengarkan perkataan anak tersebut. Sejak saat itu beliau tidak mengeluarkan fatwa tanpa mengkaji permasalahannya terlebih dahulu bersama murid-murid beliau selama sebulan penuh. Mas'ar bercerita, "Pada suatu hari, tanpa sengaja Abu Hani

Hukum meminum air leburan ayat suci Al qur'an

تفسير القرطبي \ الجامع لأحكام القرآن ج 1 ص 108 | المرجع الأكبر روى لَيْث عن مجاهد قال: لا بأس أن تكتب القرآن ثم تسقيه المريض. وعن أبي جعفر قال: من وجد في قلبه قساوةً فليكتب «يس» في جام بزعفران ثم يشربه. إهـ   المجموع شرح المهذب ج 2 ص 194 | المرجع الأكبر ولو كتب القرآن في إناء ثم غسله وسقاه المريض، فقال الحسن البصري ومجاهد أبو قلابة والأوزاعي: لا بأس به، وكرهه النخعي، ومقتضي مذهبنا أنه لا بأس به، فقد قدمنا في مسائل مس المصحف أنه لو كتب القرآن على حلوى أو غيرها من الطعام فلا بأس بأكله. إهـ   إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ج 1 ص 66 | المرجع الأكبر (قوله: لا شرب محوه) أي لا يحرم شرب ما محي من القرآن. وعبارة المغني: ولا يكره كتب شيء من القرآن في إناء ليسقى ماؤه للشفاء خلافاً لما وقع لابن عبد السلام في فتاويه من التحريم. اهـ   أسنى المطالب شرح روض الطالب ج 1 ص 181-182 | المرجع الأكبر (وَيَجُوزُ هَدْمُهُ) أَيْ الْحَائِطِ (وَلُبْسُهَا) أَيْ الْعِمَامَةِ وَالتَّصْرِيحُ بِهِ مِنْ زِيَادَتِهِ (وَأَكْلُهُ) أَيْ الطَّعَامِ وَلَا تَضُرُّ مُلَاقَاتُهُ مَا فِي الْمَعِدَةِ بِخِلَافِ ابْتِلَاعِ

Menyikapi Hadits Akhir Zaman

Perlu diketahui, tidak semua hadits akhir zaman itu benar atau shahih. Sebagian dari hadits tersebut ada juga yang lemah dan tidak bisa dijadikan pedoman. Kemudian, hadits akhir zaman sebagian besar hanya berupa informasi (khabar), bukan perintah yang harus diikuti ataupun larangan yang harus ditinggalkan. Karena itu, Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim mengatakan: ليس كلُّ ما أخبر صلى الله عليه وآله وسلم بكونه من علامات الساعة يكون محرمًا أو مذمومًا؛ فإن تطاولَ الرعاء في البنيان وفُشُوَّ المال وكونَ خمسين امرأة لهنَّ قَيِّمٌ واحد: ليس بحرام بلا شك، وإنما هذه علاماتٌ، والعلامة لا يُشتَرَطُ فيها شيءٌ من ذلك، بل تكون بالخير والشر، والمباح والمحرم، والواجب وغيره Artinya, “Setiap informasi dari Nabi tentang tanda-tanda kiamat tidak mesti itu haram dan tercela. Misalnya, meninggikan bangunan, banyak harta, dan situasi di mana perempuan lebih banyak dari laki-laki (50 perempuan dan laki-laki hanya satu), tidak diragukan lagi bahwa itu bukanlah keharaman. Ini hanya sebatas tanda. Tan