Hukum ingus dan dahak/reak

Dahak adalah lendir yang keluar dari kerongkongan ataudari jalan pernapasan. Dahak tidak termasuk najis, meskikeluar dari tubuh manusia. Ketidak-najisan dahak terbukti ketika Rasulullah SAW menyekanya dengan ujungselendangnya, dimana hal itu Beliau SAW lakukan pada saat sedang mengerjakan ibadah shalat.

ﺃﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺧَﺬَ ﺍﻟﻨُّﺨَﺎﻣَﺔَ - ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻲ
ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ - ﺑِﻄَﺮَﻑِ ﺭِﺩَﺍﺋِﻪِ

Rasulullah SAW menyeka dahak ketika shalat dengan ujung selendang beliau. (HR. Bukhari)

Beliau juga tidak melarang orang membuang dahaknya kebajunya sendiri pada saat shalat.

ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻨَﺨَّﻢَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻼَ ﻳَﺘَﻨَﺨَّﻤَﻦَّ ﻗِﺒَﻞ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﻭَﻻَ ﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻨِﻪِ
ﻭَﻟْﻴَﺒْﺼُﻖْ ﻋَﻦْ ﻳَﺴَﺎﺭِﻩِ ﺃَﻭْ ﺗَﺤْﺖَ ﻗَﺪَﻣِﻪِ ﺍﻟْﻴُﺴْﺮَﻯ

Jika kalian ingin meludah (membuang dahak), janganlah meludah ke depan atau ke sebelah kanan. Namun meludahlah ke sebe kiri atau ke bawah kakinya.(HR.Bukhari Muslim)

Itu berarti, dahak bukan najis. Sebab kalau dahak itu najis, maka seharusnya shalatnya batal.
Namun para ulama sepakat meski tidak najis, dahak termasuk kategori benda-benda yang kotor dan tidak layak berada di tempat shalat, khususnya masjid.Rasulullah SAW bersabda :

ﺍﻟْﺒُﺰَﺍﻕُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺧَﻄِﻴﺌَﺔٌ ﻭَﻛَﻔَّﺎﺭَﺗُﻬَﺎ ﺩَﻓْﻨُﻬا

Membuang dahak di dalam masjid adalah sebuah kesalahan. Dan tebusannya adalah dengan memendamnya. (HR.Bukhari Muslim)

Yang juga bukan termasuk benda najis adalah ingus. Ingus adalah air lendir yang keluar dari lubang  hidung. Biasanya orang yang sedang pilek atau sakit influenza, hidungnya akan mengeluarkan ingus, atau tersumbat dengan ingus di dalam hidungnya.Para ulama mengatakan bahwa hukum ingus sama dengan dahak dan ludah, yaitu termasuk benda kotor tapi tidak najis.

Wallahu A'lam

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian ABAJADUN

KHASIAT AYAT LIMA

Abajadun rumus kalah menang